JAKARTA, Pedagang di pasar tradisional Jakarta masih mengeluhkan kenaikan harga pangan khususnya beras. Menurut pedagang sebelum puasa Idul Fitri yang lalu harga beras masih ada yang dibanderol Rp 9 ribu hingga Rp10 ribu per liter. Namun, saat ini harga beras sudah di atas Rp10 ribu per liter.
"Dampak kenaikannya banyak, tapi salah satunya adalah pedagang kesulitan omset. Apalagi ada tambahan beras impor, itu juga menjadi kendala, " ujar mbo Roso di Pasar Inpres Pondok Bsmbu. Jakarta Timur. Rabu (20/9/2023)
Baca juga:
H.Rasyidi, Saya ini kan Pelayan Masyarakat
|
Sebelumnya, Sekretaris Jrnderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia DPP (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga beras ini terjadi lantaran kesalahan Bulog yang tidak melakukan penyerapan di awal tahun 2022. Kemudian, sejak dua bulan lalu harga beras sudah naik melebihi batas Harga Eceren Tertinggi (HET) yakni Rp 9.450 untuk jenis medium. Hal ini jugalah yang membuat pemerintah melakukan impor beras. Bahkan, Reynaldi memprediksi harga beras akan tetap naik sampai panen raya tiba.
Sementara itu, berdasarkan data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Selasa (19/9/2023), rata-rata harga beras premium mengalami lonjakan sebesar 3, 64 persen menjadi Rp15.090 per kg, lebih tinggi dari hari sebelumnya.
Begitu pun dengan harga beras medium yang kini seharga Rp12.970 per kg, masih di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 - Rp11.800 per kg.(hy)